Enam mahasiswa politeknik dan ITE menerima beasiswa layanan lingkungan pertama

Enrica Ng, 17, tahu bahwa bercita-cita untuk bergabung dengan sektor kebersihan adalah pilihan yang tidak konvensional bagi mereka yang seusianya.

Tapi itu adalah jalan yang dia pilih, setelah berhasil mendaftar untuk Program Beasiswa Badan Lingkungan Nasional-Industri untuk Layanan Lingkungan.

Dia adalah salah satu dari enam siswa yang menerima beasiswa baru dalam sebuah upacara kecil di Gedung Lingkungan di Scotts Road pada Sabtu (23 Januari) pagi.

“Saya selalu tertarik dengan proses di balik industri pembersihan, tetapi pandemi Covid-19 ini semakin menyoroti pentingnya hal itu,” kata Ng, yang merupakan mahasiswa tahun pertama di Singapore Polytechnic, yang mengejar diploma dalam kimia terapan.

“Industri ini, tenaga kerjanya dan berbagai pemain memainkan peran besar selama pandemi ini. Industri jasa lingkungan hanya akan semakin penting di masyarakat di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.

Ng, yang harus bekerja selama tiga tahun dengan perusahaan sponsornya Cleaning Express setelah menyelesaikan diplomanya, mengatakan dia berharap tugas itu akan memberinya lebih banyak keterampilan dan pengetahuan.

“Saya berharap bahwa bekerja bersama petugas kebersihan akan membantu saya memahami masalah mereka dengan lebih baik sehingga kami dapat membuat pekerjaan mereka lebih baik, meningkatkan produktivitas dan efisiensi sehingga mereka dapat mengejar jalur karier yang mereka inginkan dan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi yang layak mereka dapatkan,” katanya.

Beasiswa, di tahun pertamanya setelah didirikan pada Februari 2020, bertujuan untuk membantu lebih banyak orang yang lebih muda dan berkualitas memasuki industri jasa lingkungan, khususnya, sektor kebersihan dan pengelolaan limbah.

Pada hari Sabtu, empat beasiswa jangka penuh dan dua beasiswa jangka menengah diberikan kepada tiga mahasiswa politeknik dan tiga mahasiswa Institute of Technical Education (ITE).

Mereka adalah Ms Ng, Mr Cyrus Ng Boon Bing, 20, seorang mahasiswa ilmu teknik tahun ketiga di Ngee Ann Polytechnic; Abdul Qahar Zaini, 19, mahasiswa teknik kimia tahun ketiga di Singapore Polytechnic; Danish Sirhan Zulkifli, 17, mahasiswa teknologi mesin tahun kedua di ITE; Bapak Daeng Budi Iskandar Jumahat, 17, mahasiswa lingkungan binaan (jasa mekanik dan listrik) tahun kedua di ITE; dan Muhammad Anaqi Harjuna, 17, mahasiswa teknik mesin tahun kedua di ITE.

Iskandar mengatakan dia menemukan bekerja di jasa lingkungan menjadi penting karena membantu menjauhkan penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat.

Dia disponsori oleh Horsburgh Integrated Services.

“Saya ingin menyumbangkan ide-ide baru ke industri, misalnya, mungkin menciptakan teknologi baru yang dapat membantu pembersihan untuk membantu pembersih lansia bekerja lebih efisien,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *