AMSTERDAM (Reuters) – Maskapai penerbangan Belanda KLM akan tetap mengoperasikan penerbangan jarak jauh, termasuk untuk distribusi vaksin, setelah menyetujui dengan pemerintah tentang permintaan yang lebih lunak untuk kru udara yang kembali untuk melakukan tes Covid-19 cepat.
Cabang Belanda Air France-KLM mengatakan awal pekan ini akan membatalkan semua 270 penerbangan jarak jauh mingguannya ke Belanda sebagai akibat dari aturan Covid-19 baru, yang mengharuskan penumpang dan kru untuk menunjukkan bukti tes virus corona cepat negatif yang diambil tepat sebelum keberangkatan.
KLM pada saat itu mengatakan ini akan membuat tidak mungkin untuk terus terbang ke negara-negara dengan risiko tinggi infeksi virus corona, karena akan berisiko harus meninggalkan awak.
Ini memperingatkan ini juga akan merugikan distribusi vaksin karena penerbangan kargo juga akan dibatalkan.
Tetapi KLM pada Sabtu malam (23 Januari) mengatakan telah mencapai kompromi di mana awak pesawat pada penerbangan berisiko virus corona tinggi akan melakukan tes antigen cepat sebelum keberangkatan dari Belanda dan setelah mereka kembali.
Kru juga harus mengikuti aturan karantina yang ketat selama mereka tinggal di luar negeri, kata kementerian kesehatan.
Belanda pekan lalu memutuskan untuk melarang semua penerbangan penumpang dari Inggris, Afrika Selatan dan Amerika Selatan hingga satu bulan, dalam upaya untuk membatasi penyebaran mutasi virus corona baru.
Penumpang yang bepergian ke Amsterdam dari negara berisiko tinggi lainnya masih diharuskan untuk memberikan bukti tes cepat Covid-19 negatif yang diambil tepat sebelum keberangkatan, selain tes PCR negatif yang diambil dalam waktu 72 jam perjalanan.