JAKARTA (Reuters) – Indonesia mengatakan pada hari Minggu (24 Januari) penjaga pantainya telah menyita MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Frea berbendera Panama atas dugaan transfer bahan bakar ilegal di perairan negara itu.
Sebuah pernyataan dari juru bicara penjaga pantai Wisnu Pramandita mengatakan tanker, yang disita di perairan lepas provinsi Kalimantan, dikawal ke pulau Batam di Provinsi Kepulauan Riau untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Kapal tanker, pertama kali terdeteksi pada pukul 5.30 pagi waktu setempat (2130 GMT pada 23 Januari) menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional mereka, menyalakan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio,” kata pernyataan itu.
“Ada tumpahan minyak di sekitar MT Frea.” Organisasi Maritim Internasional mewajibkan kapal untuk menggunakan transponder untuk keselamatan dan transparansi. Kru dapat mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa.
Tetapi transponder sering ditutup untuk menyembunyikan lokasi kapal selama kegiatan terlarang.
Iran, yang tidak mengomentari penyitaan itu, telah dituduh menyembunyikan tujuan penjualan minyaknya dengan menonaktifkan sistem pelacakan pada kapal tankernya, sehingga sulit untuk menilai berapa banyak ekspor minyak mentah Teheran karena berusaha untuk melawan sanksi AS.
Pada 2018, mantan Presiden Donald Trump menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam negara besar dan menerapkan kembali sanksi yang bertujuan memotong ekspor minyak Teheran menjadi nol.
Iran mengirim kapal MT Horse ke Venezuela tahun lalu untuk mengirimkan 2,1 juta barel kondensat Iran.