Anak Bahrain Desak Juara F1 Hamilton Selamatkan Ayahnya dari Terpidana Mati

Abu Dhabi (AFP) – Seorang anak Bahrain yang ayahnya menghadapi hukuman mati mengirim surat kepada Lewis Hamilton mendesak juara Formula 1 tujuh kali itu untuk menjelaskan kasus ini di tengah tuduhan penyiksaan.

Ahmed Ramadhan, 11, menggambar mobil balap Hamilton memohon bantuan: “Lewis, tolong selamatkan ayahku.”

“Ketika saya menggambar mobil, saya merasa berharap bahwa itu bisa menyelamatkan nyawa ayah saya,” kata kelompok advokasi Bahrain Institute for Rights and Democracy (BIRD) yang berbasis di London mengutip anak itu. “Saya sangat berharap Lewis Hamilton menyampaikan pesan saya sehingga ayah saya bisa kembali ke rumah.”

Hamilton, yang memenangkan Grand Prix Bahrain bulan lalu, mengkonfirmasi dalam konferensi pers di ibukota Uni Emirat Arab Sabtu (12 Desember) bahwa ia menerima surat itu.

“Saya pikir hal yang paling menyedihkan bagi saya adalah bahwa ada seorang pemuda di hukuman mati dan tidak jelas … dan ketika putranya menulis surat kepada saya, itu benar-benar menyentuh rumah,” katanya menjelang balapan terakhir di Grand Prix Abu Dhabi. “Saya pikir pasti ada pekerjaan yang harus dilakukan di latar belakang dan saya pasti tidak akan membiarkannya luput dari perhatian.”

Pada bulan Juli, pengadilan tinggi Bahrain menguatkan hukuman mati terhadap Mohamed Ramadhan dan Hussain Moosa yang dihukum karena membunuh seorang petugas polisi dalam serangan bom, menyusul tuduhan bahwa hukuman itu didasarkan pada pengakuan yang diambil dengan penyiksaan.

Insiden itu diduga terjadi di tengah gelombang serangan terhadap polisi dan insiden kekerasan lainnya yang meletus setelah protes jalanan massal pada 2011 menuntut perdana menteri terpilih dan monarki konstitusional di Bahrain.

Kedua terdakwa adalah anggota komunitas Syiah Bahrain yang dikuasai Muslim Sunni dan pertama kali dijatuhi hukuman pada akhir 2014.

Amnesty International mengutuk putusan itu dan menggambarkan persidangan itu sebagai “sangat tidak adil”.

Hamilton mengatakan selama konferensi bahwa dia berharap untuk mengatasi masalah ini dengan Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad Al Khalifa tetapi infeksinya dengan virus corona tidak mengizinkannya.

“Aku berharap… untuk duduk dan mengatasinya dengan putra mahkota, tetapi saya terbaring di tempat tidur hampir sepanjang minggu,” katanya.

Bahrain mengklaim Iran melatih dan mendukung para demonstran untuk menggulingkan pemerintah Manama – sebuah tuduhan yang dibantah Teheran.

Kerajaan menolak tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan membantah memberlakukan tindakan diskriminatif terhadap warga Syiahnya.

“Ketika juara dunia seperti Lewis Hamilton memilih untuk berbicara, hidup bisa berubah selamanya,” kata Sayed Ahmed Alwadaei, direktur BIRD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *